Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu wata'ala atas limpahan rahmat kepada kita semua,
Shalawat serta salam semoga tercurah atas Nabi, keluarga, dan sahabat-sahabatnya.
Seringkali kita mendengar dan atau bahkan mungkin menyaksikan secara langsung , dan bahkan mengalami (mungkin) kejadian demi kejadian , pernyataan demi pernyataan dari mereka yang biasa dipanggil oleh kebanyakan orang sebagai Wali , (sebuah derajat / panggilan / penamaan / sebutan yang disematkan kepada mereka yang Dekat dengan Allah Subhanahu Wata'ala Tentu saja : masih dalam pandangan manusia).
Wali adalah Sebuah Gelar yang sudah tidak asing lagi bagi semua orang dan mereka yang demikian dianggap memiliki kelebihan dalam urusan yang diluar jangkauan kebanyakan manusia.
Pada dasarnya setiap manusia yang Beriman dan Bertaqwa dalam pandangan Allah Subhanahu wata'ala adalah Wali, mereka yang demikian adalah wali-wali Allah, kekasih - kekasih Allah yang akan terus ada di antara kita semua, baik yang nampak (bergaul dengan masyarakat) ataupun yang tidak nampak (maksudnya mengasingkan diri ).
Dalam Alquran surah Yunus ayat 62 - 63 dijelaskan :
"Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa"
Dalam ayat diatas disebutkan secara jelas bahwa wali - wali Allah subhanahu wata'ala adalah mereka yang beriman dan bertaqwa. tentunya hanya Allah Subhanahu wata'ala saja yang berhaq menilai siapa wali-wali Allah itu. Adapun jika terdapat pandangan dari beberapa orang yang menganggap Si INI atau Si ITU adalah seorang wali adalah masih dalam pandangan mereka,
Namun demikian tentunya hal tersebut tidak serta merta boleh disalahkan, karena Janji Allah Subhanahu wata'ala bagi mereka yang beriman dan Bertaqwa (tentunya orang yang berilmu) adalah ditinggikan Derajatnya diantara orang-orang yang lain. dan tentunya orang yang ditinggikan derajatnya dan dikasihi oleh Allah Subhanahu wata'ala, akan senantiasa mendapatkan arahan, bimbingan, pengawasan dari NYA. baik didunia maupun di Akherat.
Pun demikian halnya para wali tidaklah memiliki pengaturan (apapun) pada diri seseorang. Apa yang Allah berikan kepada mereka dari sebab seperti apa yang Allah berikan kepada manusia yang lain. Mereka tidak memiliki kemampuan melakukan hal-hal yang luar biasa. Karena kesemuanya adalah milik Allah Subhanahu Wata'ala, Justru kelebihan atau hal - hal yang luar biasa tersebut adalah ujian bagi mereka yang diberikan anugerah / kelebihan.
Kesemuanya adalah kembali kepada masing - masing orang dalam bersikap, berpandangan , menilai , dll karena tidak semuanya memiliki pandangan / cara menilai yang sama. bukanlah sesuatu yang harus diperdebatkan dan dimenangkan. Serahkanlah semua kepada yang lebih berhaq menilai yakni ALLAH Subhanahu wata'ala.
Wallahu A'lam.
Dalam ayat diatas disebutkan secara jelas bahwa wali - wali Allah subhanahu wata'ala adalah mereka yang beriman dan bertaqwa. tentunya hanya Allah Subhanahu wata'ala saja yang berhaq menilai siapa wali-wali Allah itu. Adapun jika terdapat pandangan dari beberapa orang yang menganggap Si INI atau Si ITU adalah seorang wali adalah masih dalam pandangan mereka,
Namun demikian tentunya hal tersebut tidak serta merta boleh disalahkan, karena Janji Allah Subhanahu wata'ala bagi mereka yang beriman dan Bertaqwa (tentunya orang yang berilmu) adalah ditinggikan Derajatnya diantara orang-orang yang lain. dan tentunya orang yang ditinggikan derajatnya dan dikasihi oleh Allah Subhanahu wata'ala, akan senantiasa mendapatkan arahan, bimbingan, pengawasan dari NYA. baik didunia maupun di Akherat.
Pun demikian halnya para wali tidaklah memiliki pengaturan (apapun) pada diri seseorang. Apa yang Allah berikan kepada mereka dari sebab seperti apa yang Allah berikan kepada manusia yang lain. Mereka tidak memiliki kemampuan melakukan hal-hal yang luar biasa. Karena kesemuanya adalah milik Allah Subhanahu Wata'ala, Justru kelebihan atau hal - hal yang luar biasa tersebut adalah ujian bagi mereka yang diberikan anugerah / kelebihan.
Kesemuanya adalah kembali kepada masing - masing orang dalam bersikap, berpandangan , menilai , dll karena tidak semuanya memiliki pandangan / cara menilai yang sama. bukanlah sesuatu yang harus diperdebatkan dan dimenangkan. Serahkanlah semua kepada yang lebih berhaq menilai yakni ALLAH Subhanahu wata'ala.
Wallahu A'lam.
0 comments:
Post a Comment